Dalam suatu pembangunan infrastruktur daerah saat ini telah mengalami banyak kemajuan dalam hal baik teknologi dan inovasinya. Konstruksi Berkelanjutan (Sustainable Construction) serta Pengembangan Pengelolaan Pasar menjadikan tolak ukur maju mundurnya pasar tersebut agar dapat menjadi bagian dari tujuan Destinasi Pariwisata yang menambah investasi daerah khususnya Kabupaten Buleleng dan Kota Singaraja pada umunya.
Mengkemas Pasar Tradisional dirancang menjadi sebuah Tourism Market atau Destinasi Wisata baru untuk Pasar Banyuasri. Untuk mendukung hal tersebut tentunya diikuti juga dengan kesiapan Pemerintah Kabupaten bersama PD Pasar Kabupaten Buleleng dalam menyiapkan standar-standar yang ditetapkan agar mampu menarik para Wisatawan. Seperti kebersihan pasar, kebutuhan pangan yang berkualitas dan tentunya juga ada ruang hiburan di hari-hari tertentu.
Ketika Pasar Banyuasri bisa menjadi Tourism Market berarti kita akan menampung semaksimal mungkin dagang-dagang tradisional yang sudah memiliki tempat ditempat lama buka dengan kualitas yang baik.
Perlu dlakukan pemetaan/zonasi menggunakan peta dengan baik untuk menentukan nomor 1 ada apa dan seterusnya. Bahwa pengelolaan Pasar Banyuasri pemanfaatannya dapat dikategorikan sebagai Barang Milik Daerah yang bersifat khusus dengan pertimbangan Menyusung konsep The Spirit Of Sobean, Pasar Banyuasri menjadi Tourism Market, Memiliki kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI), Pasar Banyuasri menggunakan System Keuangan dengan e-Pasar, Pasar Banyuasri sebagai Sentra UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan Pusat/Sentra Expo Buleleng serta Banyuasri beroperasi 24 Jam/hari.(dr)