Pada Hari Senin Tanggal 6 Mei Tahun 2019 Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng mengadakan Rapat Koordinasi TPID Kabupaten Buleleng Jelang Puasa dan Hari Raya Idul Fitri di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng. Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Setda Kabupaten Buleleng yang dihadiri oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng.
Dalam rapat tersebut membahas point-point penting dengan penyampaian data Inflasi Kabupaten Buleleng bulan April 2019 oleh Kepala BPS Kabupaten Buleleng yaitu sebesar 0,39 dimana pengaruh Inflasi adalah menyasar 4 komponen penyebab yaitu Telur, Daging ayam, Bawang merah dan Bawang putih. Komponen lain yang juga menyebabkan inflasi diantaranya Bahan Makanan ( Bumbu-bumbuan ) 0,2421, Makan jadi/pokok 0,00997, Perumahan -0,0073, Sandang 0,0213, Kesehatan 0,0194, Pendidikan -0,0040, dan Transportasi 0,0214.
Pimpinan rapat menekankan bahwa Kabupaten Buleleng harus mengambil sikap dalam mengendalikan Inflasi ini. Dalam hal ini peserta rapat yang merupakan Tim TPID Kabupaten Buleleng memberikan masukan dalam pengendalian inflasi dari Dinas Perhubungan dalam mengantisipasi Inflasi ini tidak mengalami hambatan karena cuaca pada bulan Mei ini sudah mendukung dengan distribusi Suplyer baik yang datang dari Jawa maupun dari Lombok, masalah terminal bongkar muat dari Dinas Perhubungan hanya bisa mendata jenis barang yang dibawa di terminal bongkar muat.
Masukan dari Dinas Pertanian dalam hal mengantisipasi inflasi ini hanya bisa mendata luasan penanaman Bawang merah, bawang putih maupun cabai. Dalam hal ini luasan penanaman bawang putih cuma sedikit kurang lebih 50 ha. Untuk bulan Mei tidak ada panen karena penanamanya baru pada Bulan Mei sampai juni.
Masukan dari Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Buleleng dalam hal mengantisipasi inflasi ini menekankan stabilisasi harga pada hari raya Idul Fitri dengan menjamin stok aman pada hari raya ini. Dari monitoring yang dilakukan terdapat 4 komponen yang menyebabkan inflasi yaitu : Telur, Daging Ayam, Bawang merah dan Bawang putih. Untuk mengantisipasi ini diharapkan adanya koordinasi dari Tim TPID dengan membuat langkah operasi pasar/pasar murah terhadap komoditi yang menyebabkan inflasi.
Masukan dari Dinas Perikanan Kabupaten Buleleng dalam hal mengantisipasi inflasi ini menyatakan bahwa produk perikanan di Kabupaten Buleleng aman dan lancer, mengenai hasil binaan kelompok ikan pada bulan ini sudah pada masa panen sehingga kebutuhan ikan terpenuhi.
Masukan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng dalam hal mengantisipasi inflasi ini menyatakan bahwa memang benar bawang putih sebagai pemicu inflasi. Dari hasil monitoring di Kabupaten Buleleng ada 3 Suplyer yang menyediakan komoditi bahan pokok yaitu Toko Rama Dewa, Toko Dayuh dan Toko Sueca yang memang benar tidak ada stok bawang putih. Dari pantauan pada awal bulan ada distribusi bawang putih sebanyak 4 ton yang distribusinya sudah habis.
Masukan dari PD Pasar dalam hal mengantisipasi inflasi ini menyatakan bahwa PD Pasar yang mengelola dan memanfaatan pasar bertindak sebagai distributor. Langkah mengantisipasi inflasi ini adalah memberikan para pedagang pasar dengan harga sesuai dengan distributor. PD Pasar juga menyarankan dalam melaksanakan operasi pasar/pasar murah agar lebih menyasar Desa.
Bagian Perekonoimian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng sebagai koordinator TPID Kabupaten Buleleng menekankan dan mengharapkan Tim TPID untuk merancang dan membaca pergerakan yang memicu inflasi dari OPD terkait dan penyebab yang membuat perlambatan pendistribusian bahan pokok. (DR)