Program Dana Desa merupakan sebuah program kerja kolaborasi dari beberapa kementerian di era pemerintahan Presiden Jokowi, program ini ditujukan sebagai sebuah solusi masalah daerah pedesaan seperti kemiskinan, ketertinggalan, dan ketimpangan.
Desa Huntu Barat yang menurut pemerintah merupakan contoh desa yang berhasil dalam penggunaan dana desa, Pengembangan BUMDes perikanan air tawar dianggap sebagai salah satu keberhasilan pelaksanaan program dana desa, program dana desa yang diwujudkan melalui pengembangan BUMDes perikanan air tawar, pelatihan skill masyarakat, dan pembangunan infrastruktur. Dari penggunaan dana desa untuk berbagai keperluan ini, salah satu yang dianggap kemajuan oleh pemerintah adalah capaian hasil panen BUMDes perikanan air tawar yang mencapai 600 kilogram per bulan, dengan harga jual 38.000 per kilogram di pasaran. Menurut pemerintah, perubahan dari pertanian subsisten ke pertanian komersil yang berorientasi pasar adalah sebuah kemajuan, desa dengan pertanian orientasi produksi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri adalah sebuah ketertinggalan menurut pemerintah, oleh sebab itu melalui dana desa perubahan menuju pertanian komersil diusahakan oleh pemerintah.
Dalam mellihat pelaksanaan program flow of idea pembangunan yang ditawarkan oleh pemerintah sebagai solusi masalah kemiskinan dan ketertinggalan desa belum tentu berjalan sesuai dengan tujuan dan standard yang ditetapkan oleh pemerintah, dikarenakan kebijakan ini yaitu pemerintah atau state, dan berusaha diterapkan di pedesan dengan framing perkotaan.
Selain itu kebijakan ini memuat banyak hal-hal makro dan seolah menjadi sebuah simplifikasi untuk kondisi desa yang beragam dan jumlahnya banyak, sebagai contoh simplifikasi untuk kondisi desa yang beragam dan jumlahnya banyak, sebagai contoh simplifikasi dalam kebijakan ini adalah indikator keberhasilan, dikarenakan keberagaman secara sosial, budaya, dan fisik geografis tidak dapat disimplikasika dalam indicator keberhasilan yang berusaha menyamakan seluruh daerah yang menjadi objek kebijakan ini. Analisis program Dana Desa di kedua daerah melalui konsep flow of money dan flow of people ini memperlihatkan bukti konkrit bagaimana program Dana Desa mempengaruhi interaksi desa-kota. Menetapkan program Dana Desa sebagai kunci keberhasilan pemberantasan masalah kemiskinan di seluruh desa sangat mengabaikan faktor kebudayaan dan sosial masyarakat pedesaan yang berbeda-beda disetiap daerahnya. Respon masyarakat terhadap adanya bantuan ekonomi dari pemerintahan dan terbukanya interaksi desa-kota ini juga berbeda-beda dan menghasilkan hasil yang berbeda.
Masalah utama yang terletak pada standarisasi dan simplifikasi ide tentang kemiskinan oleh pemerintah ini kemudian berdampak pada tingkat keberhasilannya. Interaksi desaa-kota melalui Dana Desa ini tidak menjadi membebaskan masyarakat dari kemiskinan sebab hanya membahas permasalahan dalam meningkatkan aktivitas ekonomi dan kurang menjelaskan tentang masalah yang bersifat non-materi dan non-income.(dr)
Download disini