Bertempat
di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng pada hari ini Senin 22 Mei 2023, Kepala
Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng mendampingi Asisten
Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng mewakili Pj Bupati
Buleleng, menghadiri dan mengikuti secara daring Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian
Inflasi Daerah, Menindak lanjuti Radiogram Kementrian Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor.500.2.3/2735/SJ dalam rangka Pengendalian Inflasi
Tahun 2023. Turut hadir dalam rakor tersebut Kepala Kejaksaan Negeri Singaraja,
Kepala Kepolisian Resort Buleleng, Dandim 1609 Singaraja, Inspektorat Kabupaten Buleleng, Kepala BPS
Kabupaten Buleleng, Kepala Perum Bulog Propinsi Bali Cabang Tangguwisia, Kepala
Bappeda Kabupaten Buleleng, Kepala BPKPD
Kabupaten Buleleng, Kadin Kabupaten Buleleng, Tim TPID serta seluruh Kepala OPD
di Kabupaten Buleleng.
Pembahasan dalam rakor
tersebut menekankan pada arahan Presiden Republik Indonesia dengan upaya dalam
pengendalian inflasi di daerah dengan Pengecekan harga di pasar penting untuk
dilakukan guna mengendalikan inflasi yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Infrastruktur jalan juga menjadi pembahasan rakor tersebut karena infrastruktur
jalan sangat berperan penting dalam menurunkankan biaya logistik yang pada
gilirannya bakal mempengaruhi harga komoditas dan laju inflasi.
Pemerintah pusat tengah
memulai upaya mengumpulkan data-data mengenai jalan-jalan Kabupaten/Kota serta
jalan-jalan Provinsi yang rusak parah. Pengumpulan data tersebut dilakukan
karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) baik di tingkat Provinsi
maupun Kabupaten/Kota di duga masih banyak yang tidak dialokasikan untuk
pembangunan infrastruktur, agar alur logistik dan jalan produksi rusak parah dan
akan mengganggu dan akan menekan biaya logistik.
Dalam arahan Presiden untuk
mengantisipasi ancaman kasus pangan agar memerlukan sebuah arkestrasi yang baik
antara kementerian/Lembaga, BUMN, Swasta dengan daerah, semua tidak hanya untuk
pemenuhan kebutuhan dalam negeri, peninngkatan produksi pangan juga
meningkatkan potensi ekspor komoditas pangan Indonesia.
Sedankan dalam
pembahasan mengenai Aksi Kesiapsiagaan Krisis Pangan dengan peningkatan
cadangan pangan daerah berdasarkan pangan lokal, penguatan produktivitas
kinerja system pangan, menjamin supply pangan dan penguatan diverifikasi
pangan, menjamin perdagangan pangan tidak terganggu, peningkatan konektivitas
antar pasar dan jaringan distribusi, penguatan mekanisme respon Ketika gangguan
pasokan pangan dan volatilitas harga, penguatan langkah-langkah perlindungan sosial
dan jarring pengamanan, bantuan panngan darurat, program pemberian makan balita
dan anak sekolah dan intervensi lainnya.(dr) (NS:Kemendagri)