Intisari memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan dalam jumlah dan kualitas yang memadai bagi kehidupan Krama Bali Mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan petani yang dirangkum dalam rapat High Level Meeting yang diadakan di Ruang rapat WIswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali yang dipimpin oleh wakil gubernur bali yang didampingi narasumber dari Kepala BI, BPS, Bulog dan Kadis Pertanian Provinsi Bali serta ikut hadir dalam High Level Meeting tersebut Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Perumda Swatantra, Perumda Pasar Arga Nayottama (20 /03).
Dalam rapat tersebut juga membahas tentang pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau, merata, adil dan berkualitas serta didukung dengan pengembangan sistem dan data base riwayat kesehatan Krama Bali berbasis Kecamatan. Program Peningkatan Produksi, Ketersediaan dan Konsumsi Pangan Berkualitas, Program Sistem Pertanian Organik (SPO), Program Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing (NTDS), Program Pengembangan Kelembagaan Petani Terintegrasi Hulu – Hilir Berbasis Kawasan (Kelembagaan Bersama Satupintu/KBS hal tersebut juga menjadi pembahasan selain Program Sistem Pertanian Organik (SPO) Realisasi Pengembangan Pertanian Organik di lahan sawah dengan Luas Areal Komoditas Hortikultura dan Perkebunan 201.184 Ha, target pengembangan pertanian organik sampai dengan tahun 2022 seluas 6.413 Ha (3,19%), realisasi 154.069 Ha (76,58 %), rencana pengembangan tahun 2023 seluas 47.115 Ha (23,42%).
Rencana pembentukan KBS di Provinsi Bali tahun 2023 menuju pada 6 target KBS yang diantaranya KBS Berbasis Komoditi Kopi Robusta di Pupuan – Tabanan (Pujungan, Pupuan), KBS Berbasis Komoditi Buah-Buahan di Banjar – Buleleng, KBS.Berbasis Komoditi Manggis di Pupuan – Tabanan (Desa Padangan), KBS Berbasis Komoditi Salak (Agropolitan) di Sibetan - Karangasem dan KBS Berbasis Komoditi Jambu Mete di Kubu – Karangasem (Desa Kubu, Karangasem).
Membangun aplikasi neraca pangan (sistem distribusi pangan) dengan tujuan Mempermudah pendataan dan memberikan informasi kepada masyarakat dan pengambilan kebijakan terkait dengan ketersediaan pangan. Membangun sistem pertanian perkotaan (Urban Farming) dengan membuat ruang hijau di kota serta sebagai edukasi sumber pengetuhuan dan masyarakat dapat mengisi waktu luang selama dirumah dengan tetap produktif sehingga nantinya dapat membawa keuntungan dan keberlangsungan penerbangan. Sasaran kegiatan Kelompok masyarakat (Kelompok Tani/ternak, Wanita Tani, dan Dasawisma) yang berada di wilayah perkotaan di Kab/Kota Se-Bali yang bermanfaat untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan penggunaan pangan, serta peningkatan pendapatan manfaat kelompok penerima. (dr)