Dalam rangka memperingati WORLD BOOK AND COPYRIGHT DAY 2023
dan implementasi Program Budaya Kerja “Aku” Bangga BI Bermakna khususnya
Ecohappiness, Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng
menghadiri undangan seminar yang bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Bali. BI Institute berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan SuryaLoka dan Seminar
“Implementasi Ecotourism di Indonesia, seminar yang dibuka oleh Kepala
Perwakilan BI Provinsi Bali dan dihadiri Wakil Gubernur Bali beserta para
Narasumber dan para undangan lainnya (11/5/2023).
Seminar tersebut di awali dengan paparan yang membahas
tentang Ecotourism dari berbagai sudut pandang yang disampaikan dari berbagai
narasumber yang kompeten di bidangnya diantaranya pembahasan dalam Survei
Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Penjualan Eceran (SPE), Survei Konsumen
(SK), Survei Pemantauan Harga (SPH), Liaison, Laporan Perekonomian Provinsi
(LPP), Worl Book Day dan Ecotourism.
Dalam pertumbuhan ekonomi Nasional ekonomi Indonesia tumbuh
meningkat pada triwulan I 2023 khususnya pada pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan
I 2023 ekonomi Bali tumbuh 6,04% (yoy) melambat dari triwulan sebelumnya yang
tumbuh 6,61% (yoy), kinerja perekonomian Bali didukung oleh terjaganya
aktivitas pariwisata dan rendahnya basis perekonomian bali pada Triwulan I 2022 (low base effect).
Pertumbuhan ekonomi Bali dalam peningkatan kinerja lapangan usaha utamanya
ditopang oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas pariwisata. Pertumbuhan
ekonomi Bali dari sisi pengeluaran, berlanjutnya pemulihan ekonomi terutama
bersumber dari terjaganya konsumsi RT dan kenaikan yang signifikan pada impor
sejalan dengan peningkatan jumlah penerbangan berangkat dan dating ke bali yang
cukup signifikan.
Indikator sisi lapangan usaha secara umum hasil
liaison Bank Indonesia mengkonfirmasi perlambatan PDRB di triwulan I 2023
dibandingkan di triwulan I tahun 2022 dibandingkan triwulan 4 tahun 2022, namun
demikian hasil skala likert masih positif sejalan dengan kapasitas utilisasi
yang masih terjaga meskipun melambat.
Liaison, survei penjualan eceran
dan survei konsumen terlihat hasil liaison yang menunjukkan pertumbuhan
penjualan domestik dan penjualan ekspor secara agregat masih tinggi, sementara
hasil SPE dan SK mengkonfirmasi bahwa konsumsi rumah tangga di Bali semakin
menguat dari triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I
tahun 2023 mayoritas lapangan usaha mencatatkan pertumbuhan positif, sedangkan
dalam perkembangan pariwisata Bali pariwisata masih menjadi penyumbang terbesar
pertumbuhan ekonomi Bali hingga tahun 2023. Serta dalam perkembangan kredit
perbankan penyaluran kredit tumbuh positif, namun disertai dengan penurunan
kualitas kredit, sedangkan dalam system pembayaran non tunai perkembangan
system pembayaran non tunai tetap tinggii.
Indikator kesejahteraan Bali pada
tahun 2022 pasca terkendalanya COVID-19 pembangunan manusia di provinsi Bali
menunjukan arah perbaikan. Tingkat kemiskinan di Bali sedikit menurun dari
4,57% menjadi 4,53% pada tahun 2022, sedangkan tingkat pengangguran di Bali
menurun dari 4,80% pada Agustus 2022 menjadi 3,73% pada Februari tahun 2023 meskipun masih belum pulih.
Inflasi Nasional dan Daerah tekanan inflasi semakin melambat dan
diprakirakan kembali pada range 3+-1% pada semester II tahun 2023. Perkembangan
inflasi Bali per wilayah dan sumber tekanan inflasi di bali pada April 2023
tekanan inflasi di Bali cukup rendah, terutama bersumber dari kenaikan harga
angkutan udara, daging ayam ras, angkutan antar kota, beras dan tomat,
sedangkan penurunan harga cabai rawit dan canang sari menjadi penahan laju
inflasi. Outlook inflasi Bali tahun 2023 diproyeksikan berada dalam target
inflasi nasional 3+-1%.
Unsustainable Tourism berdampak
pada Unsustainable Growth, kebijakan mendorong pemulihan sektor pariwisata di
Bali harus disertai dengan upaya mendorong wisatawan untuk melakukan kunjungan
wisata yang bertanggung jawab. Dalam hal tersebut diperlukan komitmen menuju
quality tourism agar mendorong Sustainable Tourism and Economic Growth dengan
konsep aktivitas wisata yang ramah terhadap lingkungan, menjunjung tempat-tempat
yang masih natural, dan mewajibkan adanya tanggung jawab dari wisatawan untuk
turut menjaga destinasi wisata. Mempromosikan cultural & natural heritage
dari destinasi wisata yang ada dengan turut berpartisipasi pada konservasi
untuk menghindari dampak negative dari wisata serta secara aktif turut mendukung
pertumbuhan ekonomi lokal.
Pengembangan Quality Tourism
diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan dan budaya dengan cara
berwisata secara bertanggung jawab dengan menghitungkan aspek etika dan rasa
hormat terhadap manusia, alam, tradisi dan lingkungan, Quality Tourism ditopang
3 elemen utama yaitu Sustainable, inlusive dan digitalization. Pariwisata
berkualitas yang memberikan pengalaman unik kepada wisatawan serta
memperhatikan sustainability dan kesejahteraan masyarakat lokal. Quality Tourism
dipersepsikan dengan destinasi wisata yang unik dan masih natural serta
berdampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Strategi pengembangan quality
tourism transisi dari mass tourism menuju quality tourism memerlukan strategi
implementasi dan dukungan dari berbagai pihak. Pengelolaan destinasi wisata
yang berkualitas dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali,
dengan tetap menjaga kelestarian alam dan budaya. Kontribusi dan retribusi
wisatawan Benchmarking penerapan pajak turis dapat dijadikan referensi oleh
Balinusra untuk meningkatkan kualitas sektor. Provinsi Bali telah mengeluarkan
Perda no. 1 tahun 2020 terkait dengan pungutan retribusi dan kontribusi
wisatawan untuk perlindungan alam dan budaya Bali, retribusi dan kontribusi
wisatwan dipungut dan dikelola oleh Pemprov Bali.(dr) (NS:BI)