0362 21985
ekbangsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Perekonomian dan Pembangunan

IMPLEMENTASI ECOTOURISM DI INDONESIA

Admin ekbangsetda | 11 Mei 2023 | 180 kali

Dalam rangka memperingati WORLD BOOK AND COPYRIGHT DAY 2023 dan implementasi Program Budaya Kerja “Aku” Bangga BI Bermakna khususnya Ecohappiness, Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng menghadiri undangan seminar yang bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. BI Institute berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan SuryaLoka dan Seminar “Implementasi Ecotourism di Indonesia, seminar yang dibuka oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali dan dihadiri Wakil Gubernur Bali beserta para Narasumber dan para undangan lainnya (11/5/2023).

Seminar tersebut di awali dengan paparan yang membahas tentang Ecotourism dari berbagai sudut pandang yang disampaikan dari berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya diantaranya pembahasan dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Penjualan Eceran (SPE), Survei Konsumen (SK), Survei Pemantauan Harga (SPH), Liaison, Laporan Perekonomian Provinsi (LPP), Worl Book Day dan Ecotourism.

Dalam pertumbuhan ekonomi Nasional ekonomi Indonesia tumbuh meningkat pada triwulan I 2023 khususnya pada pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I 2023 ekonomi Bali tumbuh 6,04% (yoy) melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,61% (yoy), kinerja perekonomian Bali didukung oleh terjaganya aktivitas pariwisata dan rendahnya basis perekonomian bali  pada Triwulan I 2022 (low base effect). Pertumbuhan ekonomi Bali dalam peningkatan kinerja lapangan usaha utamanya ditopang oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas pariwisata. Pertumbuhan ekonomi Bali dari sisi pengeluaran, berlanjutnya pemulihan ekonomi terutama bersumber dari terjaganya konsumsi RT dan kenaikan yang signifikan pada impor sejalan dengan peningkatan jumlah penerbangan berangkat dan dating ke bali yang cukup signifikan.

Indikator sisi lapangan usaha secara umum hasil liaison Bank Indonesia mengkonfirmasi perlambatan PDRB di triwulan I 2023 dibandingkan di triwulan I tahun 2022 dibandingkan triwulan 4 tahun 2022, namun demikian hasil skala likert masih positif sejalan dengan kapasitas utilisasi yang masih terjaga meskipun melambat.

Liaison, survei penjualan eceran dan survei konsumen terlihat hasil liaison yang menunjukkan pertumbuhan penjualan domestik dan penjualan ekspor secara agregat masih tinggi, sementara hasil SPE dan SK mengkonfirmasi bahwa konsumsi rumah tangga di Bali semakin menguat dari triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I tahun 2023 mayoritas lapangan usaha mencatatkan pertumbuhan positif, sedangkan dalam perkembangan pariwisata Bali pariwisata masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Bali hingga tahun 2023. Serta dalam perkembangan kredit perbankan penyaluran kredit tumbuh positif, namun disertai dengan penurunan kualitas kredit, sedangkan dalam system pembayaran non tunai perkembangan system pembayaran non tunai tetap tinggii.

Indikator kesejahteraan Bali pada tahun 2022 pasca terkendalanya COVID-19 pembangunan manusia di provinsi Bali menunjukan arah perbaikan. Tingkat kemiskinan di Bali sedikit menurun dari 4,57% menjadi 4,53% pada tahun 2022, sedangkan tingkat pengangguran di Bali menurun dari 4,80% pada Agustus 2022 menjadi 3,73% pada Februari tahun 2023 meskipun masih belum pulih.

Inflasi Nasional dan Daerah  tekanan inflasi semakin melambat dan diprakirakan kembali pada range 3+-1% pada semester II tahun 2023. Perkembangan inflasi Bali per wilayah dan sumber tekanan inflasi di bali pada April 2023 tekanan inflasi di Bali cukup rendah, terutama bersumber dari kenaikan harga angkutan udara, daging ayam ras, angkutan antar kota, beras dan tomat, sedangkan penurunan harga cabai rawit dan canang sari menjadi penahan laju inflasi. Outlook inflasi Bali tahun 2023 diproyeksikan berada dalam target inflasi nasional 3+-1%.

Unsustainable Tourism berdampak pada Unsustainable Growth, kebijakan mendorong pemulihan sektor pariwisata di Bali harus disertai dengan upaya mendorong wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata yang bertanggung jawab. Dalam hal tersebut diperlukan komitmen menuju quality tourism agar mendorong Sustainable Tourism and Economic Growth dengan konsep aktivitas wisata yang ramah terhadap lingkungan, menjunjung tempat-tempat yang masih natural, dan mewajibkan adanya tanggung jawab dari wisatawan untuk turut menjaga destinasi wisata. Mempromosikan cultural & natural heritage dari destinasi wisata yang ada dengan turut berpartisipasi pada konservasi untuk menghindari dampak negative dari wisata serta secara aktif turut mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Pengembangan Quality Tourism diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan dan budaya dengan cara berwisata secara bertanggung jawab dengan menghitungkan aspek etika dan rasa hormat terhadap manusia, alam, tradisi dan lingkungan, Quality Tourism ditopang 3 elemen utama yaitu Sustainable, inlusive dan digitalization. Pariwisata berkualitas yang memberikan pengalaman unik kepada wisatawan serta memperhatikan sustainability dan kesejahteraan masyarakat lokal. Quality Tourism dipersepsikan dengan destinasi wisata yang unik dan masih natural serta berdampak positif terhadap lingkungan sekitar.

Strategi pengembangan quality tourism transisi dari mass tourism menuju quality tourism memerlukan strategi implementasi dan dukungan dari berbagai pihak. Pengelolaan destinasi wisata yang berkualitas dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali, dengan tetap menjaga kelestarian alam dan budaya. Kontribusi dan retribusi wisatawan Benchmarking penerapan pajak turis dapat dijadikan referensi oleh Balinusra untuk meningkatkan kualitas sektor. Provinsi Bali telah mengeluarkan Perda no. 1 tahun 2020 terkait dengan pungutan retribusi dan kontribusi wisatawan untuk perlindungan alam dan budaya Bali, retribusi dan kontribusi wisatwan dipungut dan dikelola oleh Pemprov Bali.(dr) (NS:BI)