Tim TPID Kabupaten Buleleng kembali
mengadakan Rapat Koordinasi menjelang hari raya Galungan dan Kuningan, Senin, 6
Juni 2022 bertempat di Ruang Rapat Lobby Kantor Bupati Buleleng. Rapat dipimpin
langsung Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana didampingi Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali,
Trisno Nugroho dan Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa. “ Pasokan
ketersedian pangan menjelang hari Raya Galungan dan Kuningan harus dijaga
dengan baik “. Penegasan ini disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana
saat membuka rapat koordinasi Tim Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
Kabupaten Buleleng dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan terkendalinya
harga pangan menyongsong Hari Raya Galungan dan Kuningan. Selain itu, Bupati
yang akrab disapa PAS ini memberikan apresiasi atas kinerja TPID Kabupaten
Buleleng bersama instansi vertikal yang telah menjaga kestabilan harga dan
kelancaran pasukan komoditi pangan di tengah pandemi dengan selalu melakukan
upaya koordinasi guna pengendalian inflasi. Dimana kita ketahui bahwa inflasi
di Buleleng per bulan Mei mencapai 0,58%. “Besar harapan saya melalui rakor ini
agar nantinya bisa bersama-sama melakukan operasi pasar dan tidak ada lagi
persoalan seperti penimbunan pangan sehingga hari Raya Galungan dan Kuningan
bisa dilalui dengan baik,” tegas Bupati Buleleng.
Sementara
itu Ketua TPID Kabupaten Buleleng yang juga selaku Sekda Buleleng Gede Suyasa
mengatakan, dari beberapa kebutuhan yang menyebabkan adanya inflasi itu hampir
berulang setiap tahunnya. Ada 10 kebutuhan pokok masyarakat yang selalu muncul
setiap tahun, terlebih pada masa tertentu seperti hari raya dan libur sekolah. Sekda
Suyasa meyakini, melalui saran dari Bank Indonesia, seandainya 15% saja bisa
diambil perannya Perusahaan Umum Daerah maka inflasi ini masih bisa ditekan.
Karena, kestabilan harga bisa dijaga. “Sebab Perumda semata-mata bukan untuk
bisnis saja, tapi bagaimana menjaga agar ekonominya stabil. Kebutuhan
masyarakat tersedia, harga terjangkau dan ini yang akan menjadi refrensi ketika
melakukan monitoring dan evaluasi kepada harga-harga di pihak swasta. Oleh
sebab itu, Suyasa akan segera merapatkan dua Perumda PD Swatantra dan PD Pasar
untuk membahas kesiapan kedepan termasuk perannya akan ditingkatkan, terkait
hambatan dan kendala yang dihadapi. “Sekarang tinggal berkomitmen dan kemampuan
manajerial dari Perumda itu sendiri,” imbuhnya. Terkait pasokan pangan jelang
hari raya, dari sisi produksi dinilai aman. Seperti beras dan cabai masih
surplus, sekarang tinggal di distribusi. Suyasa minta untuk hindari adanya stok
atau penimbunan pangan, sehingga waktu pas langka mengakibatkan adanya kenaikan
harga yang begitu mahal. “Tim TPID Buleleng bersama unsur dari Kepolisian sudah
keliling dan memonitor agar proses lancar dan tidak ada kasus penimbunan,”
ujarnya.
Masih
ditempat yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Bali
Trisno Nugroho mengatakan telah mewaspadai tekanan inflasi yang bulan April
lalu sekitar 0,71%. Untuk bulan Mei karena juga terjadi inflasi, akan
diwaspadai juga untuk komoditas yang sudah naik seperti cabai merah, cabai
rawit dan telur ayam. “Itu kita waspadai, kita yakinkan pasokannya ada apa
tidak di Buleleng. Disamping itu juga disarankan untuk melakukan opersasi pasar
jika pasokannya kurang termasuk harganya agar bisa dijangkau warga saat hari
raya,” tegasnya Untuk antisipasi selanjutnya terkait hotel dan liburan yang terfokus
pada bulan Juni dan Juli, pihaknya yakinkan untuk memperhatikan ketersediaan
pasokan.