Ekonomi Bali masih mengalami kontraksi
namun, ekonomi Bali telah mengalami kenaikan, diharapkan pada triwulan ke IV
perekonomian Bali akan mengalami pertumbuhan positif. Untuk mendorong
perekonomian Bali tumbuh kearah positif maka Pemerintah Provinsi Bali, dibawah
kepemimpinan Gubernur Bali melakukan sejumlah strategi kebijakan sebagi upaya
membangkitkan ekonomi Bali. Strategi pertama yang akan dilakukan yaitu menjaga
pergerakan ekonomi posotif yang tumbuh di tahun 2021 ini, dengan cara
mengendalikan kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi Bali khususnya di Kabupaten
Buleleng dengan menggencarkan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan serta
himbauan-himbauan kepada masyarakat.
Dalam menjaga pengendalian Covid-19
tentu tidak bisa dilakukan pemerintah semata, melainkan diperlukan keterlibatan
dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kondisi yang kondisif seperti ini jadi
kita harus menjaga kepercayaan dunia internasional kepada Bali. Gubernur Bali
berkomitmen untuk membuat generator-generator pergerakan ekonomi Bali lain
selain pariwisata, disadari bahwa sektor pariwisata sangat rentan terhadap
dinamika bencana alam, dinamika keamanan maupun lainnya.
Ke depan ekonomi Bali diharapkan tidak
hanya bertumpu pada sektor pariwisata melainkan sektor lainnya seperti, UMKM
dan Koperasi. Untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, hal tersebut,
merupakan salah usaha membangun beberapa insfrastruktur penunjang ekonomi daerah
dan program strategi daerah.
Jadi pada dasarnya pemerintah menginginkan agar sektor ekonomi daerah dapat digerakkan
oleh Sumber daya lokal dan hasilnya juga dirasakan langsung oleh masyarakat
lokal. Hal ini bukan berarti menutup diri dari produk luar, namun saat ini kita
sedang mengutamakan pengembangan produk-produk lokal yang ada di bali. Oleh
sebab itu agar seluruh sektor berperan aktif dalam membantu membangkitkan
ekonomi daerah, terutama sektor perbankan yang diharapkan dapat menyalurkan KUR
untuk masyarakat. Sehingga ekonomi masyarakat di daerah dapat bergerak kearah
yang positif.
Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia
Provinsi Bali mengatakan bahwa dengan memperhatikan hasil-hasil survei,
indikator-indikator, memperhatikan kondisi sistem keuangan, stabilitas harga
serta keuangan pemerintah, Bank Indonesia melakukan perhitungan secara teliti
mengenai kinerja perekonomian tahun 2021 dan 2022. Selain itu juga
mempertimbangkan faktor pendorong dan faktor penahan pertumbuhan ekonomi. Faktor
pendorong adalah Pemulihan kegiatan masyarakat (seiring gencarnya vaksinasi),
Pemulihan pariwisata domestik, kelanjutan proyek investasi dan infrastruktur. Sedangkan
faktor penahan adalah Pemulihan kunjungan wisman yang masih sangat terbatas,
Tertahannya pendapatan pemerintah daerah, Perilaku Wait and See Pelaku Usaha.
Untuk itu dapat direkomendasikan dalam
jangka pendek, pemulihan perekonomian Bali masih tergantung pada kedatangan
wisatawan ke Bali dengan tantangan berupa Kenaikan kasus Covid-19 global dan
kebijakan pembatasan mobilitas, Kebijakan restriksi beberapa negara pasar utama
wisman Bali, travel yang masih terbatas. Sementara mengenai pemulihan ekonomi
Bali dalam jangka panjang, berarti kita bicara tidak hanya sektor pariwisata
saja melainkan juga sektor lainnya seperti pertanian, industri, pertambangan
dan lain lain. Jadi, tantangan jangka panjang adalah bagaimana mengurangi
ketergantungan pada sektor pariwisata dengan melakukan diversifikasi ke sektor
lainnya. Di sisi lain, tantangan di sektor pariwisata ke depan adalah bagaimana
mengembangkan pariwisata Bali khususnya di daerah pariwisata bisa menjadi daerah
pariwisata berkualitas (quality tourism).
Dalam mengatasi tantangan jangka pendek
yaitu terkait penurunan kondisi ekonomi dampak pandemi COVID-19, beberapa hal
yang dapat dilakukan adalah dengan mencari pasar wisman potensial, antara lain
dengan direct flight dari negara potensial namun aman memperhatikan kasus
konfirmasi, positivity rate, dan varian baru, kemudahan visa, dan memperpendek
karantina.
Sejalan dengan pelonggaran level PPKM,
perlu diimplementasikan kembali program Work From Bali. Selain itu, juga perlu
didorong event MICE (baik dari domestik maupun internasional) dan Gerakan
Bangga Berwisata di Indonesia dan terus memperluas implementasi protokol kesehatan
termasuk program sertifikasi CHSE untuk meningkatkan confidence to travel ke
daerah. Serta mendorong digitalisasi dan on boarding UMKM. Implementasinya
antara lain dilakukan dengan gerakan bangga buatan Indonesia (GBBI), mendorong
pemanfatan QRIS, serta mendorong pemanfaatan program PEN (restrukturisasi
kredit, penjaminan kredit).
Dalam usaha membangun dan mengembangkan
ekonomi daerah Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui sub bagian Perekonomian dan
Pembangunan mengikuti pelaksanaan pameran kegiatan Rakorda II Staf Ahli se
Provinsi Bali yang diadakan di Parkir Timur Kantor Bupati Jembarana pada
tanggal 24-26 November 2021, dalam pameran tersebut Pemda Kab. Buleleng
memfasilitasi produk pertanian dan UMKM daerah Kabupaten Buleleng agar dapat
mengembangkan dan memajukan perekonomian daerah di bidang pertanian.
Untuk mengatasi tantangan jangka
menengah- panjang, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong
sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui diversifikasi ekonomi. Salah satu
sektor potensial adalah sektor pertanian. Di setiap daerah memiliki banyak
komoditas pertanian unggulan. Untuk mendorong sektor pertanian tersebut, perlu
diterapkan digitalisasi yaitu pengembangan sektor hulu melalui pemanfaatan
internet of thing, maupun pengembangan sektor hilir dengan pemanfaatan
e-commerce. Mendorong sektor ekonomi di bidang industri kreatif yang masih
terdapat sejumlah tantangan terkait pemasaran yang belum optimal serta tingkat
persaingan produk yang tinggi. Untuk itu perlu dilakukan penguatan kompetensi,
pengembangan produk dan digitalisasi marketing. Selanjutnya dalam sektor
pendidikan sangat berpotensi untuk dijadikan tren peningkatan outbound pelajar
internasional global dengan penyediaan sarana lokasi pedidikan Internasional
agar dapat mendorong quality tourism. mengakselerasi pengembangan pariwisata
Bali khususnya di daerah-daerah pariwisata dalam hal health tourism, maritime
tourism, desa wisata dan wisata alam.(dr)